Sunday, 7 August 2016

Sumut Jadi Tuan Rumah MTQ XXVII 2018


Mataram (Inmas) Menteri Agama RI menetapkan Provinsi Sumatera Utara sebagai sebagai tuan rumah MTQ Nasional XVII Tahun 2018. Keputusan itu dibacakan Sekretaris LPTQ Nasional Dr Mukhtar Ali pada acara penutupan MTQN XXVI Tahun 2016 di arena utama Islamic Centre Provinsi NTB, Sabtu (6/8) malam. "MTQ Nasional XXVII akan digelar bulan Juni 2018 di Provinsi Sumut dengan melombakan cabang tilawah, hifzil Qur'an, tafsir, fahmil Qur'an, syarhil Qur'an, khath dan menulis ilmiah Al Qur'an" kata Mukhtar Ali. MTQN XXVI resmi ditutup Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin, ditandai dengan penumbukkan lesung dan penandatanganan prasasti MTQN oleh Menag RI. Acara penutupan dibuka dengan pertunjukkan tari kolosal bertajuk Salawat Rindu yang menggambarkan kerinduan kepada Rasulullah dan dibawakan siswa-siswi SMP, MTs, SMA dan MA se-Kota Mataram.

Dalam arahannya, Menag RI mengatakan penyelenggaraan MTQN kali ini terasa telah kembali ke khittahnya, yaitu MTQ merupakan milik masyarakat, hal itu terbukti dari antusiasme masyarakat NTB untuk memeriahkan, memantau dan mengawal pelaksanaan MTQ sehingga dapat dirasakan bahwa MTQ memang dari rakyat dan untuk rakyat. Menag RI juga mengatakan, untuk pertamakalinya MTQN di NTB ini memanfaatkan teknologi informasi melalui aplikasi online e-MTQ dan media centre MTQ, walaupun masih terbatas pada proses pendaftaran dan croscek dokumen namun hasilnya sudah signifikan mengurangi praktek-praktek curang yang menciderai kesucian pelaksanaan kompetisi dibidang Al-Qur'an ini.

Kedepannya aplikasi ini akan terus disempurnakan menjadi sistem yang ringkas namun akuntabel mulai dari pendaftaran, penilaian hingga penentuan juara, dengan begitu bisa bisa lebih terjamin dalam menentukan juara sejati melalui MTQ yang berintegritas tinggi ungkap putera Menteri Agama RI diera Presiden Sukarno. Seiring transparansi penyelenggaraan MTQ kata Menteri Agama, diharapkan tak ada lagi praktek transfer Qori/Qoriah dari Provinsi lain demi mengejar predikat juara. "Jangan lagi ada kecurangan oleh siapapun dan dlm bentuk apapun. Kita harus tumbuhkan semangat baru untuk membina potensi putra-putri daerah sendiri, dengan begitu MTQ bukan saja sebagai ajang kompetisi namun juga sebagai ajang regenerasi putra-putri Qur'ani" terang mantan Wakil Ketua MPR RI ini.

Menag juga berharap kedepannya pelaksanaan MTQ bisa digabungkan dengan festival islami seperti pameran seni islam, fashion show islam, bazar kuliner islam, apresiasi sastra islam atau promosi wisata halal sehingga akan banyak pihak berpartisipasi dan akhirnya memberikan dampak tidak hanya syiar islam melainkan juga berdampak pada perekonomian masyarakat secara lebih luas. Sementara Dirjen Bina Masyarakat Islam yang juga Ketua LPTQ Nasional Prof Dr Machasin MA, mengatakan pelaksanan MTQ diharapkan semakin mendorong dan menggairah dunia pendidikan islam khususnya pendidikan Al Qur'an dan hadist sehingga menghasilkan lebih banyak lagi qori-qoriah dimasa kini dan mendatang disamping menghasilkan generasi muda islam Indonesia yang cinta dan memahami Al Qur'an.

Dikatakannya lagi, penyelenggaraan MTQ membawa pesan kepada umat Islam agar mempelajari dan mengamalkan ajaran yang terkandung dalam Al Qur'an dan hadist karena apabila umat islam mengamalkan Al Qur'an dan hadist secara istiqomah maka berbagai permasalahan dapat diatasi dengan baik. Malam penutupan tampak dihadiri anggota DPR RI, anggota DPD RI, Gubernur NTB, Gubernur Banten, Gubernur Sumut, Bupati/Walikota se NTB, Kakanwil Kemenag Provinsi se Indonesia, dewan hakim, tokoh agama dan seluruh kafilah. Tak ketinggalan Kakanwil Kemenag Kalteng yang diwakili Kabid Bimas Islam Drs H Sufiani menghadiri acara penutupan bersama Ketua LPTQ Provinsi Kalteng Drs Mukhtar MSi yang duduk di panggung kehormatan bersama Menteri Agama RI dan tamu undangan VIP lainnya.

No comments:

Post a Comment